Sementara itu saat ditanya mengapa pihak pesantren tidak melaporkan hal tersebut kepada pemerintah ataupun RT setempat? Dirinya mengaku tidak mengetahui prosedur tersebut.

“Yang jelas kami dipesantren ini, kalau ada tamu kami hormati. Kalau masalah melapor kami tidak tahu prosedurnya gimana. Yang jelas ini kedepan akan menjadi pembelajaran untuk kami,” singkatnya.

Pantauan dilapangan, guru Ponpes tersebut juga ikut ke Kerinci untuk dimintai keterangan di Kantor Imigrasi Kerinci.(Sup)

Baca juga :  Serius Terhadap PAD. M Syukur: Daerah Harus Bisa Cari Duit, Bukan Menghabiskan