Dia meyakini target itu belum bisa terkejar, karena jumlah kunjungan masih dibatasi karena hanya 50 persen dari daya tampung objek wisata, namun pihaknya tetap berupaya.

“Kalau kondisi seperti ini, sepertinya belum bisa terkejar karena jumlah kunjungan masih dibatasi. Tahun lalu saja, PAD kita hanya diangka Rp. 11 Jutaan,” katanya.

Dan saat ini sudah ada pemasukan, yang sumbernya dari penyelenggaraan road race di Arboretum Rio Alif oleh pihak swasta yang meminjam tempat tersebut, tapi belum distor ke daerah.

“Yang dibayar itu jadi PAD, cuma belum masuk ke kas daerah, yang terkumpul dari kegiatan road race itu ada Rp 2,5 juta,” pungkasnya.

Dirinya menekankan, pembukaan kembali tempat wisata di Kabupaten Merangin nanti dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat dan tentunya Merangin tidak zona merah.

Selain Disparpora, ada dua OPD di Merangin yang PAD nya juga belum “pecah telor” yakni, Dinas Perikanan dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. (sup)

Baca juga :  Didemo Soal Pilkades, Zaidan Minta Revisi Perbup dan Tunda Tahapan Pilkades Serentak