“Tidak bisa kita pasang target maksimal tanpa didukung sarana prasarana yang memadai dan optimal,” tegasnya.
Untuk itu dia berharap, kedepannya biaya untuk mendukung operasional dan peningkatan sarana prasarana tersebut dapat ditingkatkan dari anggaran tahun yang hanya sekitar Rp 30 juta.
Kebutuhan itu diperuntukkan untuk sarana prasarana pembibitan dan pengadaan indukan ikan yang sebelumnya habis dibawa banjir.
Akibat banjir, realisasi PAD dinas Perikanan tahun 2020 lalu hanya sebesar Rp 4 juta dari target Rp 100 juta.
“Tahun ini target kita tetap Rp 100 juta, kita minta kurangi dak mau anggota dewan, biaya tidak ada dikasih. Cemano cak itu,” ujarnya.
“Dan terkait tidak tercapainya target PAD tahun lalu pun sudah saya jelaskan secara terang benderang ke anggota DPRD,” pungkasnya.(sup)

Leave a Reply