Dilanjutkan Slamet, hal itu dilalukan karena mengingat bahwa mereka butuh lapangan kerja, maka langkah yang diambil oleh Dinas Pertanian adalah, jumlah bulan dan besaran honor yang dikurangi, namun jumlah orangnya tetap.

“Itulah strategi kita menghadapi pengurangan anggaran ini, dengan anggaran sesuai dengan pagu yang disiapkan TAPD,” tambahnya.

Dirinya mengatakan, jumlah tenaga honorer di Dinas Pertanian cukup banyak, yakni 182 orang, terdiri dari tenaga administrasi dan tenaga lapangan (PPL) termasuk honorer di BPP, BPU dan BPD.

“Saat ini kita tengah mempersiapkan administrasinya, seperti kontrak kerja tahun 2022,” ungkap Slamet.

Sedangkan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKAD) Merangin, saat ini pihaknya terpaksa merumahkan dulu tenaga honorer yang ada, untuk kedepan akan diseleksi ulang.

“Sampai sekarang belum ada yang kita SK kan. Saat ini juga masih dirumahkan, nanti akan kita panggil, kalo anggarannya memadai, maka kontraknya dilanjutkan,” ungkap Kabid Pembendaharaan BPKAD, Darhimah, Jumat (14/1/2022).

Menurutnya, Kepala BPKAD sudah menyerahkan bidang-bidang untuk mengatur kebutuhan tenaga honorer, maka dikembalikan ke bidang masing-masing, kalo sanggup maka silahkan tempatkan tenaga honorer tersebut.

Baca juga :  Lelang Jabatan Sekda Menunggu Pelantikan Gubernur Terpilih, Al Haris : "Bisa Juga Sekda Definitif Dipilih Berdasarkan Dapil"

“Sekarang kita rumahkan dulu (tenaga honorer), menunggu petunjuk selanjutnya,” singkatnya. (Supmedi)