Aksi cepat Ketut ini mendapat perhatian luas. Ketua Fraksi PKB OKI ini memobilisasi alat berat dan melakukan penimbunan serta pemerataan jalan dengan dukungan warga setempat. Lumpur dan genangan air yang sebelumnya membuat jalan tak bisa dilalui kini mulai tertutup material timbunan. Sejauh ini perbaikan telah mencapai lebih kurang 3 kilometer yang tersebar di berbagai desa.

Langkah heroik Ketut Ridwan ini juga menjadi cermin model kepemimpinan lapangan yang jarang muncul di tubuh legislatif daerah. Di saat banyak anggota dewan sibuk dengan agenda rapat dan seremonial, ia memilih turun ke jalan berlumpur, memegang langsung urusan rakyat yang paling mendasar, yakni akses jalan.

“Saya hanya ingin jalan ini bisa segera dimanfaatkan. Tidak ada kepentingan lain, kecuali kepentingan masyarakat,” ucapnya.

Sikap Ketut Ridwan ini sendiri bukan tanpa risiko. Ia berhadapan dengan stigma bahwa inisiatif di luar mekanisme formal bisa dianggap populis. Namun di mata publik, langkah cepat justru memberi pesan kuat bahwa kehadiran wakil rakyat bukan diukur dari seberapa sering mereka bicara di rapat, melainkan dari seberapa cepat mereka merespons kebutuhan warganya.

Baca juga :  Berikan Amplop Berisi Uang, Kades Menang Raya Bantah Suap Wartawan

Salah seorang warga desa Harapan Jaya Andi mengungkapkan kegembiraannya melihat aksi dewan turun ke jalan. Menurut dia, perbaikan jalan tanpa menunggu anggaran menambal celah kepercayaan antara rakyat dan lembaga dewan yang selama ini dianggap relatif jauh. Politik kerja langsung seperti ini, menurut dia bentuk nyata kehadiran wakil rakyat yang tidak hanya menunggu keputusan, tapi mengambil keputusan.

“Terus terang pak, kami sudah lama berharap begini. Dulu kalau hujan, motor saja tidak bisa lewat. Sekarang jalan sudah mulai bagus. Terima kasih Pak Ketut, semoga sehat selalu,” tandasnya.
(DONI PRATAMA)