menerangkan mengenai surat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin ini, pemkot masih menunggu surat tersebut karena itu merupakan tugas secara nasional dari balai BPOM nasional.“Insyaallah dalam beberapa hari surat tersebut akan keluar, karena surat tersebut para ahli yang merumuskan dan yang paling penting semua masyarakat jangan menyebarluaskan informasi hoax yang tidak bersumber dari para ahli atau lembaga-lembaga yang berwenang,” terangnya.
Adapun jumlah tenaga kesehatan yang akan di suntik vaksin sinovac ini sebanyak 73.939 orang yang akan di lakukan selama tiga hari secara serentak yakni tanggal 14, 15 dan 16 Januari 2021. Pendistribusian vaksin ini di lakukan satu pintu yang dikawal oleh aparat Kepolisian, PM, TNI-Polri.
Pendistribusian vaksin akan diserahkan ke gudang Farmasi Provinsi yang akan tetap di lakukan pengawalan ke Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai tempat penyuntikan. “Apabila penyuntikan ini berhasil masyarakat akan terbangun kepercayaan terhadap vaksin ini,” kata maulana.
Terdapat pejabat pemkot yang terdiri dari unsur TNI, tokoh masyarakat, tokoh ulama yang di canangkan. Kepada masyarakat menolak untuk di suntik vaksin akan berurusan dengan hukum yang telah tertera di UUD hingga di sanksi.
“Ikuti regulasi yang ada karena prinsipnya kita ingin membangun kekebalan kelompok, kalau ada kelompok-kelompok yang tidak tercapai target jumlahnya percuma di lakukan vaksin hingga membuat kekebalan kelompoknya tidak terbentuk,” pungkasnya.(Dri)

Leave a Reply