Selayang.id, MERANGIN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin saat ini mengalami permasalahan pada anggaran, khususnya pada kegiatan fisik.
Meskipun saat ini kegiatan fisik sudah mulai dikerjakan, bahkan ada yang telah rampung pengerjaan oleh rekanan, namun pemerintah belum melunasi pembayaran.
Pasalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Merangin tahun 2022 ini diprediksi tak mampu membayar kegiatan fisik tersebut.
Jika hal itu terjadi, maka langkah yang akan diambil Pemkab Merangin untuk menyikapinya, yakni dengan pemutusan hubungan kontrak hingga memberlakukan tunda bayar.
Hal itu seperti disampaikan Sekda Merangin, Ir Fajarman yang dikonfirmasi oleh awak media belum lama ini. Ia mengaku, ada konsekuensi yang harus diambil Pemkab Merangin jika seandainya APBD Merangin tak mampu membayar kegiatan fisik tersebut.
“Konsekuensinya, pertama pemutusan kontrak, dalam artian berapa fisik yang selesai dikerjakan pihak ketiga, itu yang akan kita bayarkan,” terangnya.
“Kedua, tetap dikerjakan fisiknya hingga selesai, tapi pembayaran sisa ditahun berikutnya, itu yang disebut dengan tunda bayar, Itu yang akan kita lihat perkembangannya,” tambah Sekda.
Dikatakannya, tunda bayar yang terjadi dua tahun sebelumnya, salah satu penyebabnya akibat dari refocusing anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19.
Sedangkan pada tahun 2022 ini menurut Fajarman, yakni tergantung dengan ketersediaan pendanaan di Pemkab Merangin. Meskipun saat ini Covid-19 belum hilang sepenuhnya.
“Kemarin Covid, karena pendanaan kita dipakai untuk pembiayaan Covid. Kalau ini, sumber pendapatan kita yang tidak sesuai dengan perencanaan, itu imbas dari situ,” pungkasnya. (Supmedi)
