Al Haris mengapresiasi terbukanya kembali pasar ekspor untuk komoditas asal sub sektor perkebunan ini. 


“Terima kasih pak Menteri, kabar baik ini akan menambah semangat bagi  51 pelaku usaha atau eksportir pinang biji di Jambi,” kata Gubernur Al Haris.
Perkebunan pinang di Jambi, tambah Al Haris, tersebar di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, seluas 28.255 Ha.
Kinerja Ekspor Pertanian Jambi Meningkat.


Dari data sertifikasi ekspor, IQFAST Barantan, Pinang biji  asal Jambi diekspor ke 15 negara tujuan lain seperti Inggris, Taiwan dan lainnya di tahun 2020, dan  berhasil membukukan ekspor sebanyak 60 ribu ton dengan nilai Rp. 1,1 triliun. Nilai ini tercatat meningkat sepanjang Januari – September 2021 dengan total volume  67 ribu ton dengan nilai Rp. 1,7 triliun. 
“Jambi berkontribusi sebesar 34,53% dari total nasional, dan menempatkan Jambi pada posisi ke-2 setelah Sumatera Utara sebagai sentra ekspor pinang biji,” kata Bambang.


Tidak hanya pinang biji, seluruh indikator peningkatan ekspor pertanian di Jambi juga meningkat. Jumlah eksportir bertambah dari 100 menjadi 108 eksportir, negara tujuan meningkat dari 36 menjadi 39 negara tujuan, dan volume meningkat  dari 935 ribu ton menjadi 1,3 juta ton, papar Bambang.

Baca juga :  Siapkan Helatan Gebyar Ekspor, Karantina Pertanian Jambi Lakukan Audiensi dengan Gubernur dan Tim Peningkatan Ekspor


Hal ini menjadi momentum yang baik, sejalan dengan data BPS yang  menyebutkan ekspor pertanian secara nasional pada triwulan III/2021 mencapai 1,04 miliar dolar AS, atau meningkat 14,85 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


“Momentum peningkatan ekspor pertanian akan terus kita jaga bersama, baik dengan peningkatan produksi dan hilirisasi, juga terus melakukan percepatan layanan dan harmonisasi aturan dan protokol negara tujuan. Agar tidak lagi hambatan ekspor pertanian kita,” pungkas Bambang (*).