Wakil Ketua 3 kampus STAIDA SUMSEL (Ibunda Ani Magfiroh, M.Pd) menuturkan bahwasanya pelatihan ini adalah bagian dari upaya penguatan budaya literasi mahasiswa di Kampus. Dengan kegiatan-kegiatan demikian, maka harapan kampus adalah mahasiswa bukan sekedar memahami teori dalam penelitian, melaikan juga mampu dalam menuangkan dalam bentuk karya intelektual artikel ilmiah. “Kami ingin mahasiswa STAIDA SUMSEL tidak hanya menjadi pembaca hasil penelitian, tetapi juga menjadi penulis dan kontributor dalam dunia ilmiah,” pungkasnya.
Terlepas dari itu, program ini juga akan menjadi ajang pembinaan yang berkelanjutan, yang mana pada sesi-sesi diplening bertahap. Pertemuan pertama lebih pada memperkenalkan dasar serta tentang sistematika artikel jurnal ilmiah, sedangkan sesi ke-2 yang sedang berlangsung saat ini lebih pada keterampilan menyajikan pendahuluan dengan komposisi tertentu. Kemudian sesi berikutnya nanti akan masuk pada berbagai bagian penting lainnya. Hingga mampu melahirkan artikel yang mapan.
Program pendampingan penulisan di STAIDA SUMSEL tersebut bukan sekedar berorientasi pada tujuan pendek, lebih dari itu juga sebagai investasi yang tergolong jangka panjang dalam hal budaya akademik kampus. Melalui pelatihan mahasiswa menulis tersebut, STAIDA SUMSEL memiliki harapan dapat membentuk output yang kritis, produktif, serta berdaya saing dalam dunia penelitian.
Atas dasar semangat kolaboratif ditataran civitas akademik, STAIDA SUMSEL berkomitmen menunjukkan kualitas pendidikan tinggi Islam. Dengan program demikian, kampus bukan sebatas mencetak sarjana berilmu, melainkan juga penulis yang siap berkontribusi pada masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Leave a Reply