Selayang.id, MERANGIN — Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Peternakan dan Perkebunan (Nakbun) kabupaten Merangin hingga saat ini masih Nol persen.
Terkait belum adanya PAD dari Nakbun tersebut diakui oleh Kadis Nakbun Merangin, Koprawi, Selasa (9/8/2022). Hal itu karena ternak sapi belum cukup usia dijual dan karena sawit pemda kena maling orang.
Menurut Koprawi, ada dua sumber PAD Nakbun, yaitu dari Gaduhan ternak sapi dan penjualan hasil panen kelapa sawit milik pemda.
Untuk kelapa sawit milik Pemda tersebut, memang saat ini sudah masuk usia panen, dan hasil penjualannya sebagai tambahan PAD Merangin.
“Lokasi kebun sawit Pemda itu di Tanjung Lamin berbatasan dengan simpang limbur, luasnya ada 8 hektar, itu kebun sawit yang sudah bisa kita panen,” terangnya.
Namun hingga bulan Agustus ini sebut Kofrawi, pihaknya tidak bisa melakukan panen, karena sawit tersebut karena penjarahan oleh pihak lain.
“Penjarahan maksudnya dimaling orang. Karena saat ini tidak ada pengelolanya, sebelumnya ada tapi sekarang sudah tidak lagi, karena pengelola sebelumnya ada masalah,” ungkapnya.
Meski begitu, pihaknya sudah lakukan kerja sama dengan Kecamatan, Desa bahkan karang taruna setempat, namun hasil penjualan sawit tersebut belum memadai.
Maka kedepan lanjutnya, pemkab merencanakan kebun milik Pemda tersebut, untuk pengelolanya akan diserahkan kepada pihak ketiga.
“Besok, Rabu (10/8/2022) kita ada rapat dengan pihak yang akan mengelola, nanti juga ada bagian hukum, BPPRD, dan Nakbun,” terangnya.
Sementara dari sektor gaduhan ternak, mengapa belum ada PAD, menurutnya karena hingga saat ini ternak sapi tersebut belum cukup umur.
“Kita perkirakan, Agustus-September mendatang baru bisa dijual atau dengan sistem pengembalian oleh petani,” kata Koprawi.
Jika dibanding dengan realisasi PAD Nakbun tahun lalu, diakuinya jauh berbeda, tahun lalu PAD Nakbun melampaui target yakni mencapai 200 persen lebih.
Meskipun begitu, tahun 2022 ini pihaknya masih optimis target tetap tercapai, meski tak seperti capaian tahun lalu, paling tidak mencapai angka 90 persen.
Karena menurut prediksinya, PAD Nakbun akan naik di akhir-akhir tahun, hal itu diyakini setelah penjualan ternak sapi. (Supmedi)
Discussion about this post