Selayang.id, MERANGIN – Saat menghadiri Lounching buku dengan tema “7 Imaji Smanseven Terbang Tinggi dan Batik Smanseven” yang digelar di halaman SMAN 7 Merangin. Selasa (11/6/2024).
Sekda Merangin, Ir Fajarman melontarkan pernyataan tegas dan mempertanyakan bagaimana sebenarnya sistem zonasi sekolah menengah.
“Saya tegas disini, sebenarnya bagaimana sistem zonasi ini dalam prakteknya. Bagaimana bisa sekolah berada dalam kota tidak ada siswa,” ujar Fajarman dalam sambutannya.
Karena itu, dirinya berharap kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jambi benar-benar dapat menerapkan zonasi, khusus bagi siswa yang berasal dari Kelurahan Dusun Bangko agar menjadikan SMAN 7 Merangin sebagai tujuan sekolahnya setelah selesai dari tingkat SMP.
“Kita tahu bahwa SMAN 7 ini berada dalam wilayah Kelurahan Dusun Bangko, maka untuk PPDB tahun 2024 ini, sekolah harus menerima siswa baru sesuai dengan aturan Zonasi,” tegasnya.
Karena kondisi tersebut, sehingga dilaksanakan kegiatan yang di inisiasi oleh Dewan Kesenian Merangin (DKM) berkolaborasi dengan SMA Negeri 7 Merangin dan Rumah Batik Merangin Sri Rajo mengemas sebuah acara penerbitan buku atau Launching Buku Bunga Rampai Literasi.
Acara yang diawali tampilan teaterikal puisi oleh siswa, guru, DKM dan Sekda ini menjadikan suasana menjadi haru. Hal ini karena jumlah siswa yang terus menurun. Usai ditinggal lulus 28 siswa kelas XII, otomatis siswa yang ada sebanyak 27 orang siswa kelas X dan XI.
Dengan kondisi yang cukup memprihatinkan itu, Dewan Kesenian Merangin (DKM) hadir untuk memberi support kepada sekolah yang tahun ini menginjak umur 35 tahun, maka kedepan diharapkan SMAN 7 Merangin kembali dikenal.

Leave a Reply