Sani menuturkan, pembangunan pertanian tidak akan berjalan dengan optimal apabila tidak sejalan dengan pengembangan korporasi petani, dimana petani berkelompok dalam jumlah besar, dalam suatu wadah korporasi dengan memiliki skala ekonomi yang efisien, sehingga mengubah mindset pembangunan sektor pertanian, yang tidak hanya fokus kepada aspek on-farm saja, tetapi juga fokus kepada aspek off-farm, dengan membangun proses bisnis hulu-hilir.

“Hasil papat ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi OPD lingkup Pertanian dan Peternakan Kabupaten/Kota pada Forum OPD Tingkat Kabupaten/Kota untuk menyelaraskan antara target-target nasional dan target-target daerah, sebab harus kita sadari bahwa target nasional hanya bisa dicapai melalui kontribusi daerah, sebaliknya target-target daerah tentulah tidak dapat dicapai oleh Daerah sendiri tanpa adanya intervensi pusat melalui Kementerian/Lembaga terkait,” tutur Sani.

“Saya mengingatkan kepada peserta rapat, agar rancangan alokasi kegiatan yang diusulkan memperhatikan aspek kebutuhan, ketersediaan sumber daya manusia, dan aspek pengelolaan administrasi serta kedisiplinan dalam pelaporan kegiatan dan anggaran. Bagi daerah yang tidak tertib pelaporannya, atau bahkan ada Temuan Kerugian Negara akan menjadi bahan pertimbangan untuk mendapatkan anggaran APBN dan APBD tahun selanjutnya,” tutup Sani.

Baca juga :  Al Haris Ajak JMK Kawal Program Pemerintah

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Ir.Akhmad Mausul melaporkan pertemuan ini bertujuan untuk menyusun rencana kegiatan kerja APBN Tahun 2024 berdasarkan hasil Rakortek Kementerian Pertanian, menyusun rencana kerja kegiatan APBD maupun APBN tahun 2023, dan mensinkronkan kegiatan APBD dan APBN.