Sang suami yang sehari-harinya bekerja
sebagai buruh serabutan tak mampu lagi membiayai pengobatan sang istri.
Berbekal BPJS yang kerap menunggak, Sakiyah pun sempat dibawa berobat ke RSUD Raden Mattaher dan Rumah Sakit Arafah Kota Jambi. Tidak hanya itu Sakiyah pun sempat di rujuk ke salah satu rumah sakit yang ada di Palembang, namun sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.
“Pihak rumah sakit di Palembang mengatakan bahwa tumor ganas yang diidap istri saya tidak bisa lagi diobati, satu-satunya jalan untuk sembuh adalah dilakukan amputasi. Karena keterbatasan biaya, kamipun memutuskan pulang ke Jambi,”ungkap Darwin.
Sakiyah bersama suami dan kedua anaknya kini tinggal di rumah sederhana berdindingkan papan dan terpal.
Sakiyah hanya bisa berharap, adanya uluran tangan dari dermawan untuk meringankan beban hidupnya, sehingga ia dapat menjalani pengobatan untuk kesembuhan penyakitnya. (*)

Leave a Reply