Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari menggelar Puncak Festival Literasi Daerah yang diikuti utusan para guru dan murid dari berbagai sekolah se di Kabupaten Batang Hari. Acara terselenggara di lapangan Gedung Bulian Sport Center (BSC) Muara Bulian, rabu pagi (04/09/2024).
Pelaksanaan Puncak Festival Literasi dibuka langsung Oleh Bupati Batang Hari, Mhd Fadhil Arief,S.E. Mungkin saja sebagian masyarakat atau para orang tua siswa belum begitu mengenal apa itu yang dimaksud dengan literasi. Menurut kamus KBBI arti literasi adalah kemampuan dalam menulis dan membaca, dapat juga diartikan sebagai pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. Atau juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
Pada Sekolah-sekolah, gerakan literasi adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti siswa agar siswa tersebut memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.
Hadir tamu undangan dalam pelaksanaan acara Festival Literasi Daerah ini, Kapolres Batang Hari, AKBP Singgih Hermawan, S.I.K., M.A.P. Kepala BNNK Batang Hari, AKBP M.Zuhairi, S.T. Ketua DPRD Batang Hari. Perwakilan dari Kejari Batang Hari. Ketua Pengadilan Negeri yang diwakilkan. Anggota DPRD Provinsi Jambi dan rombongan, para Asisten Setda Batang Hari, staf ahli, para kepala OPD Kabupaten Batang Hari, tim Gramedia dan rombongan, para pengawas sekolah serta para pengasuh pondok pesantren se Kabupaten Batang Hari.
Dalam kesempatan Kata sambutan yang sekaligus membuka acara dari Puncak Festival Literasi Daerah pada tahun 2024. Bupati Batang Hari, Mhd Fadhil Arief mengatakan,” kita tahu, tidak ada orang hebat dan bahagia kalau literasi nya tidak baik. Karena ini sudah sangat jelas dalam agama pun dianjurkan begitu, saya yakin juga dalam agama apapun seperti itu. Membaca yang tersurat dan membaca yang tersirat tidak akan bisa seorang manusia membaca yang tersirat contoh nya membaca sebuah keadaan seperti keadaan alam, keadaan lingkungan, keadaan komoditi, keadaan ekonomi dan keadaan-keadaan lainnya. Maka dari itu tidak akan bisa seseorang membaca keadaan yang tersirat ini apabila yang tersurat nya tidak selesai,” ujar Mhd. Fadhil.
Juga ditegaskannya lebih lanjut,” telah disampaikan, begitu banyak orang-orang kita malas membaca dengan bergesernya platform media cetak ke media online membuat kita bertambah singkat lagi untuk membaca, kita tidak tahu salah siapa, karena media online beritanya tidak akan panjang kalau panjang tidak akan dibaca orang hanya di skip saja, kalau untuk media cetak tidak ragu lagi akan tetapi media cetak tidak banyak lagi yang minat,” ungkap Bupati Batang Hari.
“ Karena sesuatu sepotong-sepotong membuat kita tidak memahami sesuatu secara utuh, pada saat seorang manusia tidak bisa memahami sesuatu secara utuh pasti dia tidak bisa mengenali masalah yang dihadapinya. Setiap manusia pasti punya masalah karena itu bagian dari kehidapan yang dihadirkan secara alami oleh Tuhan di dunia ini dengan versi yang berbeda-beda, orang yang cerdas dia akan bisa mengenali inti dari masalah tersebut, ibarat seorang dokter pada saat seorang dokter tidak bisa tidak korp inti dari penyakit pasiennya dia tidak akan bisa memberikan obat yang tepat untuk pasien itu,” terangnya lebih lanjut.
Bupati Batang Hari, Mhd. Fadhil Arief dalam pidato Puncak Festival Literasi Daerah juga menekankan kepada para orang tua anak,” kita semua kedepan punya tugas bersama bagaimana anak-anak kita menjadi orang yang kuat dan tangguh dengan literasi yang baik, itu dimulai dari diri kita bagaimana kita menggedor dan mendorong supaya kompetensinya membaik, sarat untuk kompetensi baik pasti literasinya juga membaik, sudah kita targetkan bersama Dinas P dan K Kabupaten Batang Hari bahwa ditahun 2026 paling lambat Kabupaten Batang Hari literasi berada di angka 8 (delapan) Nasional,” tegas Mhd. Fadhil.