Selayang.id, MERANGIN — Pimpinan DPRD Merangin lakukan pertemuan dengan Bupati Merangin, Mashuri bertempat di ruang kerja Bupati Merangin, Selasa (31/5/2022).
Pantauan media ini, Ketua DPRD Merangin, Herman Efendi didampingi Wakil Ketua I, Zaidan Ismail keluar dari ruang kerja Bupati Merangin.
Kepada awak media, Herman Efendi mengatakan, tujuan pimpinan DPRD Merangin datang bertemu Bupati, pertama silahturrahmi, kedua membahas terkait surat mosi tak percaya terhadap Sekda Merangin, Fajarman.
“Kami sampaikan ke Bupati, bahwa kami tidak punya kepentingan dalam masalah ini. Kita sampaikan, kita ingin kabupaten Merangin kondusif,” ujarnya.
Efendi mengaku, pihaknya tidak ada kepentingan sedikitpun pada persoalan ini, DPRD Merangin hanya ingin keharmonisan dalam pemerintahan di kabupaten Merangin.
Ditanya apakah jabatan Sekda harus diganti?, karena sedikitnya ada 18 pejabat Eselon II yang ikut menandatangani mosi tak percaya, tentu tidak akan ada lagi keharmonisan.
“Pasti tidak ada kestabilan, keharmonisan sudah tidak ada. Sudah tidak mau senyum sesama kita, kan bahaya,” tegasnya.
“Kita juga menyarankan untuk dilakukan evaluasi, meskipun akan dilakukan upaya islah sudah tidak bisa lagi. Kasus ini analisa saya sama dengan kisruh ditubuh RSUD Kolonel Abundjani lalu,” ungkapnya
“Seperti Direktur Rumah Sakit Saudara Sephelio miskomunikasi dengan dokter spesialis, sudah beberapa kali didudukan, tapi tidak bisa diselesaikan. Analisa saya sama seperti itu, intinya untuk didudukan kembali sudah sulit,” tambahnya.
Poin dari pertemuan pimpinan DPRD Merangin dengan Bupati Merangin hari ini. Fendi menyebutkan, Bupati akan profesional menyikapi masalah ini, menunggu keputusan Gubernur Jambi, Al Haris.
“Artinya, kalau surat Gubernur sudah masuk, beliau akan menjawab. Kita tunggulah surat dari Gubernur seperti apa narasinya, kemudian akan dijawab oleh Bupati. Intinya kita ingin Merangin Kondusif, diganti atau tidak itu hak mereka,” pungkasnya. (Supmedi)
Discussion about this post