Abdi Yanto juga mengutarakan konsep “OKI Permata” dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi,
“Prinsip kebersamaan dan keberlanjutan menjadi dasar kami dalam membangun OKI yang bersinar, sebagai daerah yang unggul dan sejahtera,” ungkapnya.
Secara umum, penampilan pasangan “JADI” ini mendapat sorotan positif. Selain penguasaan materi, jawaban “Dwi Tunggal OKI” ini juga dinilai tegas dan solutif yang mencerminkan kedalaman visi yang ditawarkan.
Sebaliknya, bagi publik, Visi OKI Permata dipandang sebagai bentuk komitmen nyata terhadap pemerintahan yang adil dan inklusif. Pasangan ini menegaskan kesiapan mereka untuk membawa perubahan dan mendorong kemajuan di seluruh wilayah OKI.
Program-program unggulan yang disampaikan, seperti pemerataan infrastruktur dan pembangunan ekonomi desa, menjadi fokus utama mereka dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat OKI.
Hal yang menarik dari rangkaian Debat Kedua ini ketika dalam salah satu sesi Dja’far Shodiq bermain logika atas tanggapan paslon 02 Supriyanto terkait rencana bantuan baju seragam dan alat tulis siswa. Dengan berseloroh, Shodiq paslon JADI justru mampu berbuat lebih jauh lagi dengan mendorong pertumbuhan guru hingga ke pelosok,
“Kalau paslon 02 memberikan bantuan seragam dan lainnya, paslon JADI justru menciptakan gurunya. Artinya, kalau gurunya tersedia, siswanya pun pasti ada kan. Cocok itu,” tandasnya.

Leave a Reply