Sebab itu, ia meminta pemerintah tegas terhadap pengusaha tambang. Bukan berarti menolak hasil tambang di Jambi untuk digeruk, akan tetapi jika ada kerusakan pengusaha wajib memperbaiki.
Ia juga meminta segera melakukan investigasi yang melibatkan semua pihak, mulai dari Kementerian ESDM, APH, serta Pempov Jambi, karena sudah berapa kali tongkang batu bara menabrak jembatan.
Artinya ini serius kata Abun Yani ada sikap tegas jika dijumpai pelanggaran maka cabut izinnya. Bila perlu Kementerian ESDM RI harus turun dan ikut bertanggung jawab. “Karena tuntutan masyarakat sebelum selesai karena ada pekerjaan di Jembatan itu, jangan dulu lewat.
“Jadi saya harap karena sudah ada insiden hari ini dan kedepan tidak terulang lagi, ya duduk bareng yang difasilitasi oleh pemerintah dan juga pengusaha-pengusaha tambang batu bara dan masyarakat. Bagusnya bagaimana, sehingga masyarakat nyaman, pengusaha juga nyaman jadi semua tidak ada yang tersakiti. Mereka sudah rela berhari hari meninggalkan rutinitas nya untuk menjaga aset negara,” tegasnya.
Sementara Rukiya Alfa Robi juga menegaskan apabila memang jalur sungai menjadi alternatif transportasi batu bara, maka Pemprov Jambi dan pihak terkait segera lah membuat kajian khusus serta analisa transportasi batu bara melalui sungai, bukan hanya tentang kedalaman maupun kedangkalan sungai saja.
“Seperti yang kita ketahui jalan khusus batu bara lah yang menjadi solusi jangka panjang nya, kalau untuk sungai ya kalau sekarang mungkin masih dalam, ke depan kita nggak tahu. Daripada setelah jalur darat ribut karena macet, jalur sungai juga ribut , jadi solusinya ya itu jalan khusus,” katanya.
Sementara tokoh masyarakat setempat, Samsul Bahri mengatakan bahwa insiden hari ini terjadi karena ada kapal yang melintas, sehingga amarah masyarakat pun memuncak karena sudah 9 hari mereka dipinggir sungai berjaga bersama masyarakat untuk menjaga keamanan Jembatan Tembesi.
Samsul juga tak menampik adanya kapal pembawa batu bara yang terbakar saat melintas karena dilempar oleh masyarakat yang berjejer di Jembatan Tembesi.
“Kita tidak tahu orang nya itu massa sendiri ya di atas jembatan, saat itu saya sedang berada di bawah, jadi saya juga bawa aparat keamanan dalam hal ini anggota dari Koramil yang mengawal kita dan melihat kita bahwa kita tidak ada yang anarkis,” kata Samsul.

Leave a Reply