“Hal ini juga menjadi salah satu langkah strategis pembangunan SDM sebagai bagian dari salah satu program kerja prioritas Bupati OKI,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Barat Sumasna ST MUM memaparkan tiga aspek penting dalam penerapan sistem informasi manajemen ASN di Jawa Barat, antara lain software, hardware, dan brainware. Namun aspek lain yang paling penting adalah komitmen dari kepala daerah.

“Tadi disampaikan bahwa goodwill Bapak Bupati untuk melakukan peningkatan kualitas ASN, itu adalah faktor kunci keberhasilan penerapan sistem informasi ini. Kami memliki berbagai sistem informasi seperti SIP Jabar, SIM JUARA, e-Office, dan lainnya. Semuanya terbuka untuk diadopsi. Mari kita berkolaborasi bukan berkompetisi demi kemajuan NKRI,” jelas dia.

Secara operasional, Sumasna menjelaskan sistem manajemen ASN Jawa Barat memetakan setiap ASN dari semua aspek, latar belakang pendidikan, kinerja, minat bakat, sampai rekam jejak sosio-kultural.

“Ini dilakukan agar ASN dapat dipetakan sesuai dengan kemampuannya, sehingga layak menduduki posisi yang sesuai dengan kemampuannya, serta terus dikembangkan potensi yang ada pada dirinya (rencana suksesi),” terang dia.

Baca juga :  BEM UNISKI bersama Satuan Intelkam Polres OKI Gelar Aksi Sosial

Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut turut dihadiri Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi BKD Jabar Hermin Wijaya ST M.Kom serta Kepala Bagian Kerjasama Pemkab OKI Denny Ariefson S.STP MM.