Selayang.id, Merangin — Miris, kata ini yang terlontar saat melihat keadaan siswa-siswa yang belajar dengan hanya duduk beralaskan lantai, hal ini tentu sangat memprihatinkan.
Hal itu diketahui saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Merangin, Nasution berkunjung ke SD 321 Rimba Kartika Kecamatan Tabir berbatasan dengan Kabupaten Bungo.
Selain Sekolah Dasar tersebut, juga terdapat di SMP Negeri 24 Merangin di Desa Ulak Makam Kecamatan Tabir Ilir, yang mana siswanya juga belajar dilantai dengan menggunakan meja yang sudah lapuk dimakan usia.
Melihat kondisi siswa tersebut, Nasution tak habis pikir, bahwa masih ada persolan sekolah dengan fasilitas pendidikan yang tidak layak.
“Kemarin, kami mendapat laporan bahwa di SMP ini siswa belajar dilantai dan ternyata benar, tahun 2022 nanti ada atau tidaknya anggaran pemerintah untuk pengadaan mobiler, saya siap iuran atau menyumbangkan dana pribadi untuk pembelian mobiler, yang penting siswa-siswa tahun 2022 nanti wajib belajar ada meja dan kursi,” kata Nasution.
Menurut Nasution, dirinya sempat heran mengapa sekolah di daerah pedesaan selalu tertinggal dibanding sekolah di perkotaan. Bahkan, sudah dua sekolah ia temui dengan kondisi serupa siswanya belajar diatas lantai.
“Saya tidak mau ini terjadi lagi, asalkan dapodik akurat dan masuk dalam renja kita prioritaskan bantuan ke daerah pedesaan,” pungkasnya. (Supmedi)