BERITA, OKI  

Menteri IMIPAS Panen Perdana Ketahanan Pangan di Nusakambangan

– Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) Agus Andrianto melakukan panen perdana ketahanan pangan di Nusakambangan, Kamis (17/4/2025).

“Produk ketahanan pangan Nusakambangan ini alhamdulillah telah mampu menyumbang kekuatan kebutuhan makan di Lapas Nusakambangan. Selain juga disiapkan untuk mendukung kebutuhan pasar masyarakat umum,” kata Menteri IMIPAS Agus, di sela-sela memanen padi di Lapas Terbuka Nusakambangan.

Selanjutnya panen berlanjut ke ladang jagung seluas 6,2 hektar berlokasi di arena pertanian Lapas Gladakan.

Jagung varietas hibrida yang dimanfaatkan juga untuk pakan ayam petelur yang dikembangkan di Nusakambangan.

Saat ini, kata dia, rata-rata produksi telur per hari lebih dari 1.400 butir. Produk perkebunan lainnya adalah sayur mayur, cabai, tomat, terong, dan timun.

Selain panen pada beberapa produk pangan, Menteri Agus pun melakukan pengecekan menyuluruh.

Selain peternakan kambing, kerbau dan ayam serta budidaya ikan, Menteri Agus meninjau persiapan budidaya udang vaname di tanah 61,5 hektar di dua wilayah di Nusakambangan, yaitu Bantar Panjang dan Pasir Putih.

“Total ada 167.194 hektar area Pulau Nusakambangan saat ini sedang kami optimalisasi untuk menjadi lumbung ketahanan pangan dan masih berpotensi akan lebih dikembangkan,” akunya.

Ia pun menekankan bahwa program ketahanan pangan di Nusakambangan bukan hanya spirit untuk menjadi lumbung ketahanan pangan.

“Tak kalah pentingnya adalah bagaimana kami mampu memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk terlibat dalam program mulia ini sebagai bagian dari pembinaan. Kembali ke masyarakat menjadi warga yang berketerampilan dan diharapkan dapat berperan positif dalam pembangunan negara,” jelasnya.

Pulau Nusakambangan yang digadang-gadang sebagai lumbung ketahanan nasional juga membangun sarana dan produk pendukung, yaitu Fly Ash and Bottom Ash (FABA), Balai Latihan Kerja (BLK) serta pembangunan jalan sekitar 11 Km.

“Semua program ketahanan pangan berikut dukungannya merupakan hasil kolaborasi dengan banyak stakeholder.
Stakeholder yang digaet untuk program ketahanan pangan dan pendukungnya antara lain bank Rakyat Indonesia (BRI), PLTU, beberapa perusahaan, yayasan dan NGo (organisasi non pemerintah),” jelasnya.

Menteri Agus menutup kegiatannya di Nusakambangan dengan meresmikan Trainning Center, sebagai pusat pelatihan pegawai pemasyarakatan kerjasama dengan Yayasan Penerima Internasional Indonesia (YPII).

Salah satu warga binaan yang bekerja di ladang jagung mengungkapkan suka citanya telah diberikan kesempatan untuk bekerja.

“Saya senang sekali karena mendapatkan pengetahuan di bidang pertanian. Alhamdulillah saya banyak belajar. Saya juga dapat premi (bayaran) dari bekerja di ladang. Dapet ilmu, dapat uang. Jadinya saya punya rencana untuk bertani setelah bebas dari lapas nanti,” ungkapnya.

Diketahui, warga binaan yang bekerja di area- area ketahanan pangan Nusakambangan adalah warga binaan yang sudah masuk tahap program asimilasi dan sudah melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP).

Tercatat warga binaan yang bekerja di area tersebut sekitar 200 orang.(rel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *