process. “Diharapkan pabrik yang dibangun tidak hanya dapat membantu produksi turunan dari kelapa
sawit, tapi juga menyejahterahkan para petani, terutama pemilik kebun yang saat ini tidak punya pabrik dan
tergantung kepada pabrik-pabrik besar. Ke depannya dengan pabrik ini diharapkan para petani bisa lebih
mandiri dan lebih mudah menyalurkan tandan buah segar hasil panen kepada pabrik-pabrik yang akan
dibangun PT Nusantara Green Energy,” ucap Bambang.
Selain untuk meningkatkan produksi sawit dan turunannya, termasuk CPO, lanjut Bambang, upaya pembangunan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menekan laju inflasi minyak goreng. “Hasil produksi dari mesin dry-process ini tidak hanya CPO, tetapi juga premium palm oil (PPO) yang dapat dijadikan minyak goreng plus atau minyak sehat yang mengandung vitamin A,” jelas Bambang.
Sementara Bakhtiar menyampaikan harapannya atas kehadiran PT GNE di Kabupaten Batanghari. “Mudah mudahan pembangunan pabrik minyak sawit ini dapat membuka peluang investasi yang ada di Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Batanghari. Mudah-mudahan ke depan Provinsi Jambi semakin jaya, semakin maju dengan hadirnya PT NGE,” ujar Bakhtiar.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, kelapa sawit adalah salah satu mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade terakhir. Sejak 2010, Indonesia telah menjadi eksportir terbesar produk kelapa sawit melampaui Malaysia. Lebih dari separuh pasokan dunia berasal dari Indonesia. Ini menggambarkan posisi strategis Indonesia dalam rantai pasok minyak nabati dunia. Sumbangan industri kelapa sawit bagi perekonomian domestik juga sangat besar. Sepanjang tahun 2021, Indonesia telah mengekspor 26,9 juta ton minyak kelapa sawit dengan nilai mencapai USD 28,5 miliar.
Komoditas kelapa sawit dan turunannya juga berkontribusi besar terhadap rekor surplus perdagangan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia pada April 2022 yang lalu. Dari nilai surplus sebesar USD 7,6 miliar, ekspor kelapa sawit dan turunannya tercatat sebesar USD 3 miliar. “Nilai ekspor ini tidak hanya berimbas positif bagi penerimaan negara dari pungutan ekspor, tetapi juga menyumbang devisa yang menopang stabilitas makroekonomi Indonesia,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Audiensi dengan Petani Kelapa Sawit
Usai acara peletakan batu pertama, Mendag Zulkifli Hasan melakukan audiensi dengan para petani kelapa sawit. Sejumlah hal yang mengemuka yaitu terkait harga tandan buah segar (TBS) yang saat ini masih di bawah Rp2.000/kg serta upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan untuk menaikkan harga TBS di akhir bulan Agustus. Dalam audiensi tersebut, Mendag Zulkifli Hasan menekankan, perlu waktu untuk memulihkan kondisi agar dapat kembali normal.
“Pemerintah, pelaku usaha, petani, dan rakyat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dan jika saling menguatkan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen CPO yang mengendalikan harga dan suplai di dunia,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Selanjutnya, Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi PT Kurnia Tunggal Nugraha di Kota Jambi untuk memastikan ketersediaan stok minyak goreng. “Di PT Kurnia Tunggal Nugraha saya lihat stoknya banyak, cukup untuk kebutuhan wilayah Jambi. Harga minyak goreng di Jambi terkendali antara Rp13.000/liter–16.000/liter. Harga minyak goreng kemasan yang mereknya tidak terkenal antara Rp16.000/liter-Rp17.000/liter. Kalau yang minyak goreng curah biasa Rp13.000/liter-Rp13.500/liter. Jadi, aman lah,” pungkas Mendag Zulhas.pungkasnya

Leave a Reply