Selayang.id, MERANGIN — Pemerintah Kabupaten Merangin mencatat saat ini alami kekurangan minyak goreng (Migor) mencapai 40 ribu Kg per Minggu.
Seperti diungkapkan Sekda Kabupaten Merangin, Fajarman usai menggelar rapat terkait kenaikan sembako dan juga kelangkaan Migor bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Senin (7/3/2022).
Kata Fajarman, Kelangkaan Minyak goreng di Kabupaten Merangin itu disebabkan oleh beberapa Faktor, mulai dari sistem distributor minyak goreng sampai pada kekurangan pasokan minyak goreng.
“ternyata saat ini minyak yang masuk di Kabupaten Merangin baru 60 ribu kg per minggu. Dengan angka tersebut saya menilai belum mampu untuk mengurai kelangkaan minyak itu sendiri,” katanya.
Selain faktor kurangnya pasokan Migor, Kelangkaan juga disebabkan belum tersedianya distributor resmi, sehingga stok yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Merangin.
“Misalnya kita Merangin mendapatkan 60 ribu per minggu. Karena penampungnya tidak ada otomatis yang 60 ribu itu dipasok dua sampai tiga kali, jadi ini juga menjadi faktor minyak goreng itu terbatas,” ungkap Fajarman.
Selain itu Fajarman memprediksi Kebutuhan minyak Goreng di Kabupaten Merangin mencapai 100 ribu kg per minggu. hal ini dilihat dari stok saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan pasar itu sendiri.
“Jadi kita masih kekurangan minyak goreng itu mencapai 40 ribu kg per minggu. Kekurangan ini nanti akan kita laporkan ke Provinsi Jambi agar pasokan minyak kita bisa lebih banyak lagi,” harapnya.
Selain itu kata Fajarman, pihaknya juga akan bekerja sama dengan dukcapil untuk mendata jumlah KK dalam satu keluarga, hal tersebut agar pasokannya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Misal didalam satu rumah itu ada berapa KK. Nah dari situ kita bisa menilai kebutuhan minyak dalam satu KK itu berapa sehingga diharapkan data itu real sesuai kebutuhan, sehingga kelangkaan minyak itu tidak terjadi lagi,” tambahnya. (Supmedi)