“Ini praktik nyata soal inklusi keuangan terjadi. Inklusi keuangan akan memudahkan penjual dalam mempertanggungjawabkan uangnya jika ingin melakukan pinjaman untuk penambahan modal di bank. Adanya penataan uang masuk dan keluar yang rapi lewat digitalisasi akan meningkatkan kepercayaan dari pihak bank.” Terang dia.

Tujuannya strategi teraebut jelas Alamsyah untuk memudahkan masyarakat dan pedagang dalam memperoleh pelayanan pengelolaan pasar rakyat.
.
“Seperti pembayaran retribusi pelayanan pasar secara digital (e-retribusi), pendataan aset pasar secara digital, dan promosi perdagangan melalui e-commerce (loka pasar),” ungkap dia.

Dengan adanya strategi itu lanjut dia,
sebagai langkah preventif menghindari praktik curang dalam pemungutan distribusi pasar serta diharapkan dapat memberikan efisiensi dan efektifitas dalam memberikan pelayanan pengelolaan pasar rakyat di wilayah Kabupaten OKI
.
“Sehingga nantinya dapat meningkatkan capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pelayanan pasar,” pungkas dia.

Baca juga :  JUBIR PT.SBP ANCAMAN 5000 MASA. HANYA PROVOKASI DAN KEJAHATAN PUBLIK DI MAINKAN OKNUM.