Bupati minta untuk pencegahan awal, para perangkat Desa harus cepat bergerak menghentikan perambahah hutan tersebut. Sebab yang tahu betul kondisi perambahan itu adalah perangkat Desa setempat.

“Kita harus bisa menanamkan semangat untuk melindungi hutan kita. Bukannya kemudian turut merambah dan menjualnya. Sikap melindungi hutan itu harus kuat, baik ditingkat perangkat Desa maupun warga secara keseluruhan,” pinta Bupati.

Hutan terang bupati, merupakan paru-paru dunia, untuk itu harus dijaga dengan baik dan dilestarikan keberadaannya. Jika hutan terus dirambah dan ditebangi, maka paru-paru dunia itu akan rusak.

“Alhamdulillah berkat kerjsama semua pihak, perambahan hutan yang terjadi di Rantau Kermas sudah berhasil dihentikan dengan titik yang ditentukan, sehingga keberadaan hutan di Desa itu tetap lestari,” ungkapnya. (Supmedi)

Baca juga :  Wabup Mashuri Dukung Kajian Tentang Sastra Lisan ‘Ampek Ganjie Limo Gonop’