Selayangnews.id, MERANGIN – Setelah menerima informasi soal isu naiknya tarif PDAM, Komisi III DPRD Merangin panggil Direktur PDAM Tirta Merangin, Selasa (27/5/2025) siang.
Ketua Komisi III, Al Hanum Assodiki usai pertemuan mengatakan, pemanggilan Direktur PDAM hari ini, karena isu yang berkembang belakangan ini terkait kenaikan tarif.
“Dari hasil pertemuan tadi diketahui, tarif PDAM tidak mengalami kenaikan,” ujar Assodiki.
Dan informasi yang diterimanya, bahwa memang di beberapa tempat, ada meteran yang diganti karena dimakan usia.
“Memang ada di beberapa tempat meteran nya harus diganti karena sudah lama, mungkin karena itu, jadi pemakaiannya jadi lebih besar, kalau tarif tidak ada kenaikan,” ujarnya.
Selain itu lanjutnya, pada saat pembayaran PDAM juga ada retribusi kebersihan untuk rumah tangga sebesar Rp 5 Ribu. “Kan bertambah biaya yang harus dikeluarkan masyarakat. Tapi menurut kami, terkait retribusi sampah ini masih minim sosialisasi dari Dinas LH, dan PDAM hanya sebagai eksekutor,” ujarnya.
Namun begitu, pihaknya minta PDAM Tirta Merangin terus meningkatkan pelayanan, karena penting supaya masyarakat dapat menikmati air bersih.
“Mereka sudah bayar, air pun bersih yang masuk, tentu masyarakat senang,” ungkapnya.
Terpisah, Direktur PDAM Tirta Merangin, Antoni KP yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kenaikan tarif PDAM.
“Tarif yang berlaku saat ini masih berdasarkan Perbup tahun 2022. Mungkin kenaikan pemakaian dan ada titipan retribusi kebersihan disitu,” ungkapnya.
Aan menegaskan, jika memang terjadi kenaikan tarif, maka ada langkah-langkah yang ditempuh, seperti melalui persetujuan Dewan dan kemudian disosialisasikan ke masyarakat.
“Kalau pun terjadi kenaikan, tidak mungkin tidak ada konsultasi dulu atau pemberitahuan dulu ke masyarakat dan yang paling penting harus disetujui DPRD dulu,” terangnya.
Kemudian dirinya menyampaikan, biaya yang dikeluarkan untuk produksi satu ini lebih besar dari tarif yang dibebankan kepada masyarakat. “Biaya produksi kita itu kisaran 8 ribuan per meter kubik, sedangkan kita jual per meter kubik nya diangka 4 sampai 5 ribuan atau 50 persen dari biaya produksi,” tambahnya. (Supmedi)