Dari hasil pengecekannya itu, memang pengalihan drainase yang akan dilakukan tidak sesuai standar.“Maka kita ingatkan untuk dibongkar ulang, karena kondisnya kecil dan dangkal. RS Royal Prima Jambi mengaku bertanggungjawab penuh.Termasuk tanah yang ada di atas drainase itu harus digali, dibongkar. Itu bukan bungker, harus terlihat dari luar drainasenya,” tegasnya.
Disinggung mengenai lemahnya pengawasan instansi terkait, Joni menyebutkan, hanya kurang berkoordinasi.“Seharusnya ada kontrol dari pemerintah dan ada arahan yang kontinyu,” timpalnya.Sementara itu, mewakili pihak RS Royal Prima Jambi, Wardoyo mengaku, pembangunan drinase ini lambat lantaran pemborong pertama tak kunjung menyelesaikan pekerjaan.Pihaknya membangun drainase itu juga lantaran sudah ada rekomendasi dari intansi terkait.
“Temuan-temuan tadi (kemarin,red) memang betul. Tetapi nanti kita akan berkomunikasi dahulu bagaimana caranya, jika nanti akan dibongkar. Kalau yang aset taman tentu akan kita kembalikan, karena dalam kontraknya ada,” jelasnya.Sebab menurutnya, terkait perobohan pagar Taman Kongkow beberapa waktu lalu, juga sudah ada perbincangan terlebih dahulu antara kedua belah pihak.(Dri)

Leave a Reply