Aktivis 98 ini juga menyoroti minimnya atribut partai pengusung pasangan MURI di sepanjang jalan utama. Kehadiran massa dalam acara deklarasi pun dinilainya kurang antusias, lebih didorong oleh hadiah daripada dukungan tulus.
“Dari deklarasi saja sudah terlihat banyak kekeliruan. Ini menunjukkan bahwa dugaan Muchendi hanya mengandalkan pengaruh mantan bupati OKI Ishak Mekki selaku papanya tanpa konsep yang jelas. Jika pasangan ini diberi amanah memimpin OKI, masyarakat harus bersiap kecewa. Mereka akan dihadapkan pada pemerintahan yang lebih mengutamakan protokol dan jauh dari rakyat,” ujarnya
Pernyataan Edison ini semakin mempertegas bahwa kekuatan koalisi pasangan MURI perlu dipertanyakan, dan menimbulkan keraguan apakah mereka mampu bersatu dan solid menghadapi Pilkada OKI 2024.
Sebaliknya, pandangan berbeda justru terjadi dengan pasangan HM Dja’far Shodiq dan Abdi Yanto Fikri (JADI) yang menurutnya berhasil mengumpulkan massa yang datang karena cinta kepada calon yang mereka dukung,
“Meski tanpa embel-embel akan mendapatkan door prize, nyatanya militansi pendukung JADI tidak diragukan lagi. Antusiasme ini juga membawa masyarakat berkenan merapatkan barisan untuk menghadiri deklarasi JADI,” tandasnya. ( DONI PRATAMA)

Leave a Reply