Namun dirinya menyangkal, bahwa aksi mogok oleh 18 dokter spesialis, melanggar sumpah dokter dan mengabaikan kesehatan masyarakat.

“Ini kan bukan menghentikan total pelayanan kesehatan media spesialis, kami yang 18 orang ini hanya menghentikan pelayanan di Poli pak, kami hanya tidak masuk ke Poli aja pelayanan masyarakat tetap kami utamakan, ” tambahnya.

Terpisah Direktur RSUD Kolonel Abundjani Bangko, Sephelio saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku jika pelayanan rumah sakit Umum Kolonel Abunjani Bangko tetap berjalan seperti biasanya.

“Tidak ada lumpuh. Alhamdulillah pelayanan tetap berjalan,” ungkap Sephelio.

Sephelio menegaskan, jika tindakan yang dilakukan dokter spesialis tersebut tidak seharusnya dilakukan sebagai pelayanan masyarakat.

“Mereka ini seharusnya memahami kode etik dan sumpah sebagai dokter. Saya disini catat hanya ingin memperbaiki pelayanan rumah sakit itu sendiri. Itu saja, saya harap dokter spesialis bisa memahami ini,” singkatnya. (Supmedi)

Baca juga :  RSUD Kolonel Abundjani Bangko Studi Tiru ke RSD Kota Semarang Terkait Akreditasi