Polda Jambi telah:
• Melatih 1.200 personel dalam Psychological First Aid (PFA)
• Menyiapkan 50 psikolog relawan siap deployment 1×24 jam
• Mengintegrasikan kanal 112 ke Incident Command System (ICS)
• Mencatat waktu respons evakuasi rata-rata 12 menit (vs nasional 28 menit)
• Tingkat keberhasilan evakuasi 99,8%; 12.400 warga dievakuasi tanpa korban jiwa tambahan

“Pendekatan ini adalah wujud community policing berbasis empati—polisi tidak hanya datang saat ada bencana, tapi juga memastikan masyarakat pulih secara utuh. Daerah siap mendukung kelanjutan program ini,” tambah Pinto.

Showcase Peralatan: Show of Service, Bukan Show of Force

Usai apel, Kapolda mengecek langsung showcase peralatan:
• Kendaraan taktis Brimob (konfigurasi damkar & evakuasi)
• Mobile water purifier (kapasitas 5.000 liter/jam)
• Rantis khusus karhutla dilengkapi baju tahan api & breathing apparatus
• Unit mobile trauma healing berbasis kendaraan roda empat (lengkap ruang konseling & relaksasi)

Proyeksi La Niña 2025

BMKG Wilayah II Jambi memproyeksikan La Niña 2025 akan meningkatkan curah hujan 40–60% di seluruh kabupaten/kota, terutama Kerinci, Merangin, Bungo, Tebo, dan Muaro Jambi.

Baca juga :  Dengar Pidato Presiden Prabowo, Ketua DPRD Jambi Minta Anggaran Daerah Berdampak Positif Kepada Masyarakat

Menuju Jambi Zero Victim 2027

“Dengan integrasi psikologi dan community policing dalam operasi bencana, Jambi menuju zero victim fisik dan mental pada 2027. Apel ini adalah momentum kebangkitan ketangguhan nasional yang dipimpin Polri, dan daerah siap mendukung sepenuhnya,” tutup Pinto Jayanegara.