Lebih lanjut dikatakan Rian, pemetaan potensi kampung iklim dapat dilakukan, dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki secara maksimal dan berkelanjutan. Karena gangguan kawasan yang paling besar adalah pembatasan ruang atau tidak adanya akses sumberdaya ke masyarakat.
Salah satu contoh, dengan melakukan penanaman pohon buah. Selain mendapat manfaat lingkungan, masyarakat juga mendapat manfaat ekonomi dari buah yang didapat. Aspek sumberdaya, sosial, budaya, serta ekonomi harus seimbang, walaupun tidak dalam proporsi yang sama.
” Kontribusi untuk mendorong Proklim, perlu dilakukan koordinasi dan sinergisitas dengan UPT/UPTD dari berbagai instansi serta stakeholder terkait, untuk berkolaborasi dalam meregistrikan aksi yang sudah dilakukan, ” tegas Rian.
Dikesempatan itu, Rian berterimakasih kepada tim verifikasi Proklim dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup dan pertanahan propinsi Sumsel serta dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKI, yang telah banyak memberikan bimbingan dan petunjuk.
Diharapkan Rian, semakin banyak masyarakat yang paham akan dampak perubahan iklim serta upaya-upaya adaptasi dan mitigasi, yang mana salah satunya dapat dilakukan melalui Proklim. Proklim merupakan upaya bersama yang tidak dapat dilakukan sendirian.

Leave a Reply