“Hari ini di Palembang, pemerintah sedang membahas wilayah 3T, di merangin kalau tidak salah ada lima daerah yang 3T dan di Jambi sekitar 60 daerah yang masuk 3T, kita juga ingin untuk 3T dipercepat, supaya nanti anak-anak disana bisa menikmatinya (MBG),” harap Al Haris.
Kemudian terkait pengawasan makanan layak dan higenis, menurut gubernur, Dinas terkait akan ikut terlibat dalam pengawasan makanan layak dan higenis.
“Mbg ini kan beda, kepala SPPG dilatih badan gizi Nasional, mereka tentu punya standar masing-masing, pemerintah akan mengawasi sehingga sop berjalan,” katanya.
Kemudian melihat MBG di SMKN I Merangin, Gubernur mengatakan, bahwa secara proses dan standarnya sudah terpenuhi. “di SMK saya lihat makanannya memenuhi standar MBG kita. Tinggal tugas kita mengawasinya, kepala SPPG, dan owner juga ikut mengawasi. dan di daerah ada bupati dan tim satgas percepatan, semua ikut mengawasi,” terangnya.
“Tugas program ini tidak hanya oleh badan gizi, tapi semua pihak terlibat. Karena yang diberi makan ini adalah anak-anak Merangin, anak-anak Jambi dan anak-anak Indonesia tentunya,” tambahnya.
Al Haris menyampaikan, bahwa akan pantau perkembangan MBG ini dalam tiga hingga enam bulan kedepan, apakah ada dampak terhadap gizi dan pertumbuhan anak-anak penerima program MBG tersebut.
“Kita lihat bagaimana dampak bagi anak-anak itu, apakah tingginya bagus, apakah postur tubuhnya bagus, apakah beratnya juga seimbang. Jika nampak perkembangan, dengan begitu maka program MBG ini sudah dapat diterima anak-anak kita,” tutupnya. (Supmedi)

Leave a Reply