‘’Kami berkomitmen untuk melakukan riset, pengelolaan pengetahuan, tutorial, pengelolaan festival, komunikasi dan publikasi, kewirausahaan berbasis budaya dan lingkungan serta pengembangan komunitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah,’’ ujar Yudi Wahyudin.
Tujuannya lanjut Yudi Wahyudin, memberikan kontribusi nyata dalam previtalisasi Kawasan Cagar Budaya Candi Muarojambi, melalui berbagai kegiatan fisik dan nonfisik.
‘’Ada 14 event yang dilaksanakan. Kenduri Swarnabhumi di Pangkalan Jambu ini merupakan event yang keempat. Jadi masih ada 10 event lagi yang harus dilaksanakan di wilayah Provinsi Jambi dalam rangka Kenduri Swarnabhumi,’’ terang Yudi Wahyudin.
Acara ini sambungnya, memberikan kesempatan kepada daerah-daerah untuk memperkenalkan keunikan budaya, kearifan lokal kepada masyarakat luas, kebanggaan atas aneka budaya kearifan lokalnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Kenduri Swarnabhumi, Nilwan Yahya yang juga wabup Merangin mengatakan, maksud diselenggarakan Kenduri Swarnabhumi adalah untuk memupuk, memperkokoh, melestarikan budaya daerah warisan nenek moyang dahulu yang telah turun temurun dan masih dipegang oleh masyarakat adat Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu.
‘’Kita ingin membangkitkan kembali nilai-nilai budaya di Kecamatan Pangkalan Jambu ini, khususnya Desa Tiga Alur, dengan agenda bantai adat, pagelaran budaya, bazar UMKM dan lokakarya seni budaya, gotong royong, penanaman bibit pohon dan menebar benih ikan serta pemberian gelar adat,’’ ujar Wabup Merangin.
Pada kesempatan itu Lembaga Adat Kecamatan Pangkalan Jambu menganugerahkan gelar adat kepada Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Yudi Wahyudin dengan gelar Datuk Mangkuto Setyo Negeri. (Supmedi)

Leave a Reply