Lebih lanjut Gubernur Al Haris memaparkan,
Provinsi Jambi terus berkomitmen untuk mendukung ketersedian pangan dengan menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan di beberapa kabupaten. “Bentuk komitmen kita tergambar dari data Badan Pusat Statistik, dimana luas panen tanaman padi di Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2023 luas panen sebesar 61,38 ribu hektar dengan jumlah produksi sebesar 274,56 ribu ton dan ditahun 2024, luas panen sebesar 64,12 ribu hektar dengan jumlah produksi padi sebesar 291, 37 ribu ton,” papar Gubernur Al Haris.
Selain itu, dikesempatan tersebut Gubernur Al Haris juga menegaskan bahwa pemerintah pusat siap membantu bibit padi Gogo untuk 780.000 hektar lahan melalaui Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI untuk Provinsi Jambi. “Melalui kegiatan pencanangan penanaman padi Gogo secara tumpang sari ini, selain dalam upaya mendukung ketersediaan pangan di Provinsi Jambi, juga dapat membantu meningkatkan pendapatan petani sebagai produsen. Selain itu target pemerintah pusat pada tahun 2027 tidak lagi impor beras,” tegas Gubernur Al Haris.
“Selain itu kita juga menyongsong program Makan Bergizi Gratis (MBG), perlu kita persiapkan dengan matang, sekiranya uang makan itu beredar di Jambi 7 atau 8 milyar satu hari, perlu persediaan yang matang, apakah kita sudah mempersiapkan tempat pembelian beras, daging, ayam, telur ayam, cabei dan sebagainya apakah bisa kita persiapkan, dengan adanya bantuan dari pemerintah ini semoga kita bisa menyiapkan semuanya, semua petani bisa menjual cepat hasil taninya dan pedagangpun bisa cepat terangkat, dengan tujuan agar perekonomian mayarakat bisa terangkat,” pungkas Gubernur Al Haris.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI Heru Tri Widarto menyampaikan, untuk Provinsi Jambi cukup besar bantuan akan diberikan yaitu 780. 000 hektar bibit padi Gogo, untuk itu pemerintah daerah perlu menyiapkan lahan yang lebih lagi, pentingnya kolaborasi berbagai sektor dan instansi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, termasuk pendampingan dan pengawalan oleh TNI untuk padi Gogo dan Polri untuk jagung, sehingga pencapaian swasembada pangan tidak hanya bergantung disektor pertanian saja. “Penanaman tumpang sari padi Gogo dilahan perkebunan kelapa sawit adalah langkah positif dalam upaya kita mencapai swasembada pangan,” ujarnya.

Leave a Reply