Selain itu Gubernur Al Haris juga menjelaskan bahwa konsep-konsep kemajuan dari sebuah pariwisata tidak boleh meninggalkan culture dari daerah itu sendiri. “Kita sudah punya pikiran juga, cuma kita kurang modal. Kita kalau sudah bicara pariwisata, tentu butuh modal, tetapi ketika rakyat dibawah masih menjerit, seperti jalan-jalan yang masih jelek, nah, maka kita akan mendahulukan yang seperti itu,” jelas Gubernur.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Al Haris berharap ini akan menjadi kenyataan nantinya. “Kita berharap ini menjadi kenyataan nantinya, jadi mimpi yang hasilnya nyata nanti. Untuk dibutuhkan keseriusan nantinya dalam menangani hal ini,” pungkas Gubernur Al Haris.
Sementara itu, menurut salah satu tim investor dari Perusahaan HANHA Industry Korea Selatan, Prof. Dr. Kim Soo-Il mengatakan bahwa dibutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun untuk membenahi kawasan Danau Sipin menjadi sebuah objek pariwisata. “Pertama kita akan lakukan pembersihan dulu ya, kemudian juga kita akan pasang air mancur untuk show juga, pembangunan itu saya kira 2 tahun. Dimana-mana negara itu pentingnya industri pariwisata itu dimana-mana meningkat,” ujarnya.
“Jadi mudah-mudahan itu memberikan sumbangan besar untuk ekonomi lokal maupun menciptakan tempat kerja yang bermutu, begitu ya,” tambahnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan pihak Perusahaan HANHA Industry Korea Selatan. Dari Pihak Pemprov Jambi langsung ditandatangani oleh Gubernur Al Haris dan dari pihak Korea Selatan ditandatangani oleh CEO Perusahaan HANHA Industry, Kim Jeong Sil.

Leave a Reply