Sementara itu, Ketua Prisma Sumsel, Salim Kosim, S.IP., menilai bahwa mutasi dan promosi jabatan harus mengutamakan profesionalisme dan kebutuhan organisasi.

“Jika pejabat dipilih bukan karena kompetensi, tetapi sekadar seremoni politik, maka itu mencerminkan kelemahan pemerintah daerah dalam menyeleksi SDM yang tepat,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat OKI mengharapkan kepemimpinan yang berorientasi pada reformasi birokrasi.

“Jika mutasi dan promosi jabatan tidak berdasarkan meritokrasi, maka kinerja pemerintahan bisa tidak efektif dan jauh dari prinsip tata kelola yang baik (good governance),” tegas Salim.

Masyarakat berharap kepemimpinan bupati yang baru dapat membawa perubahan nyata dengan memastikan setiap pejabat yang diangkat memiliki kualifikasi dan pengalaman yang mumpuni guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.(riil)

Baca juga :  Wantannas RI Dampingi Pemkab OKI Susun Strategi Mitigasi Karhutla