“Ini sangat merugikan Negara. Jangan sampai Merangin Baru nanti mengulang hal yang sama,” sindirnya.

Lebih jauh, legislator yang menjalani periode keduanya di DPRD Merangin ini menyinggung dua peristiwa politik Nasional yang menurutnya menjadi pelajaran pahit, yakni bupati yang kena OTT KPK dan bupati yang dimakzulkan rakyatnya. Pesannya jelas, jika kebijakan tak berpihak pada rakyat, kehancuran adalah konsekuensi.

Ia merangkai pernyataannya dengan peringatan sekaligus harapan, “Merangin Baru bukan slogan, Merangin Jaya bukan yel-yel. Ini mimpi masyarakat. Jangan sampai perjalanan ini keluar dari rel RPJMD yang sudah kita tetapkan,” tegasnya.

Forum akhirnya ditutup, RPJMD sudah disahkan. Namun “alarm politik” yang dibunyikan NasDem malam itu seolah menjadi pesan terselubung, pengkhianatan terhadap peta jalan pembangunan bisa berujung pada kehancuran politik.

Seperti diketahui, Paripurna pengesahan RPJMD kabupaten Merangin 2025-2029 itu dipimpin Wakil Ketua DPRD I, Herman Effendi didampingi Waka II, Ahmad Fahmi. dihadiri Bupati Merangin, M Syukur, Forkopimda, para pejabat pemkab Merangin serta undangan lainnya. (Supmedi)

Baca juga :  Rombak Kabinet Merangin Mantap, Mashuri Lantik 11 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama