Ada lebih dan kurang dalam diri Efran itu hal biasa dan manusiawi. Sebab menurut Anas tidak ada manusia yang sempurna.
Namun, dengan segala kekurangan dan kelebihan itu, Anas berharap Efran juga akan mendapat hal terbaik di kepemimpinan IWO Sumsel. “Ada kurang, ada lebih, ya itu manusiawi daalm setia diri manusia. Tapi, dengan semua kekurangan dan kelebihan itu, semoga Bung Efran mendapat hal terbaik dengan apa yang diharapkan,” tegasnya.
Harapan dan dukungan dari rekan se-profesi disampaikan juga Hendri Irdianto, SH, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) PALI.
Hendri menlai, Efran merupakan sosok jurnalis yang penuh ide dan gagasan. Selama memimpin IWO PALI, menruut Hendri sangat banyak terobosan dan gagasan yang telah dilakukannya, terutama yang berkaitan dengan dunia wartawan.
Seperti halnya beberapa bulan lalu, di bawah kepemimpinan Efran, IWO PALI menjadi pengagas dan pelaksana pelatihan jurnalis di PALI yang pertama kali.
“Menurut saya event itu yang pertama kali di PALI,” tulisnya di WA yang disampaikan tadi malam, terkait dengan pencalonan Efran dalam Mubeswil IWO Sumsel 2023.
Dengan sejulah kegiatan IWO PALI yang sudah digelar di PALI, Hendri meyakinkan, Efran di IWo Sumsel, akan banyak memberi kontribusi pemikiran dan perubahan bagi IWO Sumsel dan jajaranya.
“Saya yakin dan percaya, apabila saudara Efran menjadi ketua nanti, akan banyak terobosan dan gagasan untuk memajukan IWO Sumsel,” tambahnya opotimis.
Seiring dengan itu, Habibi M Aridi, S.Kom, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) PALI, sosok Efran merupakan wartawan yang luar biasa. Solidaritas terhadap kawan-kawan wartawan yang melekat pada diri Efran demikian kuat. Oleh sebab itu, menurut Habidi, sangat wajar dan layak apabila, Efran maju dalam kompetisi calon Ketua IWO Sumsel.
“Menurut saya, Efran luar biasa. Jiwa sosialnya tinggi. Pembelaan terhadap kawan sesama satu profesi luar biasa. Jadi sudah wajar bila kemudian ia mau menuju IWO Sumsel,” ujar alumus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah ini, melalui WA-nya tadi malam, Sabtu, 27 Mei 2023.
Lebih lanjut, Habibi menambahkan, sebagai manusia biasa, tentunya Efran dan siapapun, masih ada kekurangan atau kekhilafan. Hal itu merupakan bumbu kehidupan manusia, yang tak lepas dari pahala dan dosa.
“Manusia tak lepas dari pahala dan dosa, baik dan buruk. Hal itu manusiawi. Yang penting ke inginan untuk lebih baik sudah di niatkan oleh beliau,” Habibi mengakhiri WA-nya.
Dua pekan sebelumnya, beberapa rekan wartawan di PALI dan di Palembang, dan di kabupaten dan kota se-Sumsel menilai, peluang Efran memenangi kompetisi ini sangat besar. Hal ini melihat dari beberapa kegiatan IWO PALI dan jaringan yang dibangun Efran selama memipin IWO PALI, yang didukung penuh stake holder di PALI dan luar PALI.

Leave a Reply