“Sampai sekarang belum ada laporan dari Kapolsek. Tidak menutup kemungkinan, karena didalam itu ada dua jalan, jalan Nasional atau jalan bukit,” katanya.

“Kan ada yang bisa tembus Sarolangun, Batang Asai, bisa jadi sekarang ini mereka sudah keluar lewat Batang Asai. Namun kami belum bisa memastikan,” katanya lagi.

Berbeda dengan dua alat yang telah diamankan di Polsek Jangkat. “Diatasnya terdapat mesin-mesin dompeng, selang-selang dan minyak. Itulah, ada indikasi itu kita amankan,” jelasnya.

Selain pantauan darat, pihaknya juga melakukan pantauan udara. “Kita bawa drone, tidak ditemukan (aktivitas PETI, red). Itu ditemukan bekas tambang kurang lebih 10 tahun lalu, yang sudah ditumbuhi semak belukar, itu sudah lama kata warga. Kalau yang baru tidak ada sama sekali,” tambahnya.

Dengan tidak ditemukan satupun aktivitas PETI terbaru. Kasat menyebut ada dua kemungkinan yang terjadi. “Atau memang penunjuk arah kami membelokkan arah kami atau memang tidak ada (PETI, red). Kita juga tanya dengan warga, dalam sepuluh hari ini ada atau tidak ojek minyak, tidak ada, sampai sekarang,” ujarnya lagi.

Baca juga :  Polres Merangin Amankan Lima Excavator Diduga Untuk PETI di Tabir Barat Merangin

Sementara, terkait siapa pemilik alat berat tersebut dan dari mana. Kasat mengaku belum mengetahui, dan masih dalam penyelidikan.

Terkait hal ini, Kasat mengimbau masyarakat untuk membantu pihak kepolisian, paling tidak menyampaikan informasi yang diketahui terkait alat berat tersebut. “Harus ada keterbukaan dari masyarakat, alat ini untuk apa, sudah berapa lama disana,” ujarnya.

Bahkan menurutnya, ada kemungkinan dua alat berat tersebut dilepaskan atau tidak naik ke penyidikan. Meski ada indikasi kuat untuk PETI. “Kita harus memastikan apakah sudah digunakan untuk tambang atau belum digunakan. Kalau belum digunakan, belum bisa dikatakan untuk tambang, kecuali berada di lokasi PETI,” katanya.

“Kalau dia melintas ke Batang Asai bagaimana, kalau dia melintas untuk ke Bengkulu bagaimana. Kita belum bisa menindaknya, karena perbuatan itu belum terjadi,” katanya lagi.

Ia berharap keterbukaan dari masyarakat, membantu pihak kepolisian dalam mengungkapkan isu alat berat di wilayah Jangkat. (Supmedi)