Meskipun Shodiq memiliki keterbatasan saat menjabat wakil bupati dan bupati sementara, upaya untuk menciptakan kemajuan bagi Kabupaten OKI tetap terlihat. Sehingga, Pilkada OKI kali ini sering disebut sebagai pertarungan antara “anak papa” dan anak petani, di mana Shodiq harus menghadapi tekanan untuk tidak berhasil sebagai bupati periode 2025-2030.
Koalisi Gemuk: Ambisi Balonbup Muchendi dalam Pilkada OKI 2024
Koalisi gemuk yang dibangun oleh Balonbup Muchendi menunjukkan ambisinya untuk menguasai seluruh partai, kecuali PKB, PDI P, dan Hanura. Partai lain bergabung dalam gerbong untuk menyerang HM Ja’far Shodiq. Bahkan, isu rasial dimainkan untuk mendiskreditkan Shodiq, dengan harapan agar anak Transmigrasi tidak memimpin OKI.
Tanggapan dari pengamat politik .
Edison selaku pengamat politik Sumsel yang tinggal di OKI, menyoroti bahwa transformasi dari musuh menjadi kawan adalah hal lumrah, namun secara etika, tindakan Muchendi memajang foto Iskandar SE dan putranya, Alki, dapat merugikan posisinya. Semakin sering Muchendi mengaitkan dirinya dengan Iskandar, dukungan simpati pada Muchendi semakin menurun, mengingat Iskandar merupakan bagian dari kaum feodal, tutur Edison Aslan yang juga mantan anggota DPRD OKI periode 2004 – 2009.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat OKI untuk bijak dalam memilih pemimpin, mengingat kesalahan dalam lima menit dapat berdampak sengsara selama lima tahun ke depan. Terutama jika pemimpin terpilih berasal dari kelompok “anak papa,” masyarakat kecamatan dengan banyak tanah seperti Sp. Padang, Pampangan, Cengal, Sungai Menang, dan Tulung Selapan harus siap-siap menghadapi potensi sengsara akibat pengelolaan tanah yang kurang bijaksana.
Belajarlah dari kasus Pedamaran, di mana putra-putra setempat hanya menjadi penonton dalam pemerintahan sendiri. Pilihan pemimpin haruslah bijaksana, agar tidak terulangnya kesalahan masa lalu yang merugikan masyarakat, pungkasnya.(****)

Leave a Reply