Selayang.id, Jambi- Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Panji menggelar aksi demonstrasi di depan
kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jambi, Jum’at, 17 Maret 2023.

Dalam aksinya, pendemo mempertanyakan dan menuntut izin operasional 4 perusahaan tambang andesit di wilayah Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung barat, Jambi dicabut.

4 perusahaan tambang andesit ini diantaranya, PT. Tiga Sekawan Gunung Batu, PT. Tiga Pilar Gunung Batu, PT. Rajo Alam Sejati dan PT. Rajo Alam Sejati Jaya.

Koordinator aksi yang juga Ketua Umum LSM Panji, Kemas Muksin menuturkan, perusahaan-perusahaan tambang batuan di Kecamatan Batang Asam tersebut diduga melakukan kegiatan usaha penambangan dan penjualan andesit di luar wilayah izin usaha pertambangan.

Bahkan, menurut Muksin, lokasi eksplorasi perusahaan tambang andesit jenis batu split ini juga diduga telah merambah hingga ke area hutan produksi.

“Hasil investigasi, kami LSM Panji menemukan adanya dugaan praktik ilegal mining serta perambahan terhadap hutan produksi pada perusahaan tambang ini. Yang mana jelas dikerjakan mereka diluar IUP yang mereka miliki,”ujar Kemas Muksin.

Baca juga :  Wali Kota Jambi Hadiri Lomba Ecoprint PAUD Kota Jambi, Dorong Pendidikan Ramah Lingkungan dan Pencegahan Stunting

Selain disinyalir beroperasi hingga ke area hutan produksi, kata Muksin, perusahaan-perusahaan tambang ini juga diduga mengemplang pajak, terutama PT. Rajo Alam Sejati.

“Pengemplang pajak itu jelas, sudah 5 tahun mereka beroperasi. Berapa juta kubik tidak ada pertanggungjawaban, tidak memberikan kontribusi yang jelas bagi daerah. Masyarakat pengen tahu bahwa hukum itu tegak, hukum itu ada,”tegasnya.

Muksin menyatakan, pihak nya telah menerjunkan tim ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengkaji lokasi 4 perusahaan tambang andesit yang berada di Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung barat tersebut.

“Di Kecamatan Batang Asam malah sempat kita bawa tim dari ITB, untuk mengkaji tempat eksplorasi mereka. Ternyata jauh sekali dari pencanangan lahan yang mereka ajukan. Konsekuensinya apa?. Jelas-jelas mereka maling,”tegas Muslim.