Sementara itu, angka produksi pertanian khususnya tanaman padi di Merangin tahun 2021, data sementara yang dimiliki Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura mengalami penurunan.
“Angka produksi di beberapa komoditi memang mengalami penurunan, contohnya tanaman padi tahun 2020 diangka 110 ribu ton keatas, tahun 2021 diangka 109 ribu ton, memang ada penurunan sedikit,”
Hal itu dipengaruhi beberapa faktor, pertama sulitnya petani padi ladang untuk menanam, lalu akibat aktifitas PETI di lahan sawah dan adanya alih fungsi sawah ke perkebunan.
Meski angka produksi menurun, Slamet mengaku bahwa angka produktivitas gabah padi meningkat, dari sebelumnya hanya berkisar 5 hingga 6 Ton per hektar, sekarang mencapai angka 7,6 Ton per hektar.
“Dari peta ubinan dan sampel yang kita ambil. dan saat ini kita juga sudah menetapkan luas lahan baku sawah yang potensial sekitar 7.045 hektar, itu sudah kita usulkan menjadi lahan LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan),” kata Slamet.
“Dan lahan yang baru difungsikan itu sekitar empat ribu hektar sekian, masih ada tiga ribuan hektar sawah lagi yang harus kita garap betul,” katanya.
Dirinya juga menyebutkan, akibat pandemi anggaran daerah sedikit dan bantuan dari pusat juga berkurang. Apalagi belum ditetapkannya perda LP2B, sehingga DAK belum dikucurkan. (Supmedi)

Leave a Reply