Secara bertahap, akan dilakukan pembangunan fisik, dilakukan pembenahan dan disiapkan peralatan dan Sumber Daya Manusia atau instruktur yang kompeten.
“Dalam waktu dekat akan datang konsultan dari pusat untuk melakukan perencanaan gedungnya di lokasi BLK di Telanai yang diserahkan asetnya beberapa hari lalu,” akunya.
“Nantinya kalau sudah jadi bisa melatih 6 ribu hingga 7 ribu orang. Ini sangat menguntungkan Jambi,” sebut Bahari.
Sejauh ini, lanjut Bahari, BLK masih dijabat oleh pejabat Pemprov. Nantinya setelah sarana dan prasarana rampung pejabat tersebut bisa memilih menjadi pegawai Pemprov atau pindah menjadi pegawai Kemenaker (pusat).
Terpisah, saat kunjungan ke Jambi Wamenaker Afriansyah Noor mengatakan dengan dikelola oleh pusat, kapasitas, anggaran dan layanan BLK itu nantinya akan semakin maksimal.
“Maka berbahagialah orang Jambi, Insya Allah BLK itu bisa menciptakan tenaga-tenaga yang profesional dan bermutu untuk Provinsi Jambi,” katanya.
Hal itu sudah resmi, kata Afriansyah Noor dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman.
Nantinya, BLK tersebut dapat menampung dan memfasilitasi 7.000 orang dalam satu tahun.
“Jadi, tanahnya itu adalah milik Provinsi Jambi lalu dihibahkan kemudian kita yang membangun, sekaligus mempersiapkan fasilitas dan sarananya,” pungkas Afriansyah Noor.
Sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jambi Bahari Panjaitan, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria beserta rombongan telah melakukan penyerahan BLK kepada Menteri Ketenagakerjaan.

Leave a Reply