Wuri Ma’ruf Amin mengatakankan, kerja sama Dekranas dengan BI juga akan memberikan kepastian kepada BI untuk memberikan pelatihan dan pendampingan UMKM, sosialisasi produk UMKM, edukasi hingga pemasaran dan pertukaran data dan informasi yang diperlukan bagi pengembangan UMKM.
Ia menambahkan, pameran merupakan hal penting untuk meningkatkan penjualan produk UMKM, meskipun terbatas oleh pandemi Covid-19. Gubernur BI Ferry Warjiyo dalam sambutannya mengatakan, BI akan selalu berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM agar dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan nasional melalui sinergi dengan berbagai pihak di pusat hingga daerah.
“Masuknya UMKM ke pasar digital dan global membuat BI terus mendorong UMKM supaya mampu merambah pasar luas melalui platform digital. BI akan membantu melalui kurasi pemasaran hingga permodalan,” tegasnya. Ditengah pandemi, inovasi digital diperlukan UMKM untuk mendorong model bisnis baru yang mudah, cepat dan murah. UMKM yang kuat adalah yang siap beradaptasi dan menjadi New UMKM yang mampu mengakselerasi digitalisasi sebagai solusi ditengah pandemi.
“Melalui QRIS (Quick Response Indonesian Standard) bisa mempermudah dan mempercepat transaksi UMKM. Saat ini pengguna QRIS telah mencapai 4,7 juta merchant (pedagang). KKI seri 2 diikuti 377 peserta UMKM,” jelas Gubernur BI. Untuk diketahui, KKI 2020 seri I (juga dilaksanakan secara virtual) yang digelar pada 28-30 Agustus 2020 lalu mencatat omset penjualan produk UMKM sebesar Rp4,86 miliar. Dalam pameran ini dilakukan juga one-on-one meeting yang berhasil mempertemukan 31 UMKM dengan 16 pembeli potensial dari Singapura, Italia, Korea Selatan, Jepang, China, dan Australia, serta agregator dari Indonesia. Selama periode setelah KKI 2019 hingga KKI 2020 virtual Seri I diselenggarakan, BI juga mencatat kenaikan nilai kesepakatan bisnis (penjualan ekspor, pembiayaan, penjualan melalui e-commerce) sebesar 54 % dibandingkan periode sebelumnya.(Red)

Leave a Reply