Selanjutnya pasien 1.305 seorang perempuan inisial SU usia 56 tahun, riwayat kontak erat pasien 778. Pasien 1.306 seorang laki-laki inisial HFS usia 25 tahun, hasil TCM RSU Raden Mataher.
Pasien 1.307 seorang perempuan inisial TT usia 25 tahun, hasil TCM RSU Raden Mataher. Pasien 1.308 seorang perempuan inisial DYA usia 53 tahun, hasil screening RDT reaktif.
Kemudian pasien 1.309 seorang laki-laki inisial AWS usia 39 tahun, hasil screening RDT reaktif. Pasien 1.310 seorang perempuan inisial BYS usia 0 bulan, hasil swab mandiri. Pasien 1.311 seorang laki-laki inisial RAH usia 36 tahun, hasil Screening RDT Reaktif.
Adapun sepuluh pasien selanjutnya berasal dari Tanjabtim, yakni pasien 1.312 seorang perempuan inisial MAM usia 65 tahun hasil screening RDT reaktif. Pasien 1.313 seorang laki-laki inisial ER usia 39 tahun, hasil Screening RDT Reaktif.
“Pasien yang lainnya riwayat klaster Ponpes Al Hidayah, yakni pasien 1.314 seorang perempuan inisial NFA usia 14 tahun, pasien 1.315 seorang laki-laki inisial KK usia 17 tahun, pasien 1.316 inisial RPA usia 15 tahun, pasien 1.317 seorang perempuan inisial PR usia 16 tahun, pasien 1.318 seorang perempaun inisial DSP usia 12 tahun, pasien 1.319 seorang perempuan inisial NN usia 14 tahun, pasien 1.320 seorang perempuan inisial MLA usia 16 tahun, dan pasien 1.321 seorang perempaun inisial AFF usia 12 tahun,” beber Johansyah.
Kemudian dua pasien lagi asal Sarolangun dengan riwayat yang sama, yakni screening RDT reaktif. Keduanya adalah pasien 1.322 seorang laki-laki inisial IBJ usia 41 tahun, dan pasien 1.323 seorang laki-laki inisial D usia43 tahun.
Dua pasien berikutnya berasal dari Kerinci, yakni pasien 1.324 seorang perempuan inisial YL usia 57 tahun, riwayat kontak erat pasien 746. Kemudian pasien 1.325 seorang perempuan inisial JY usia 33 tahun, riwayat suspek dengan pneumonia.
“Terakhir pasien 1.326 seorang laki-laki inisial HZK usia 60 tahun asal Bungo, riwayat perjalanan dari Jambi (suspek dengan pneumonia),” sebut Johansyah.(Red)

Leave a Reply