Namun, Salim juga menyoroti isu nepotisme yang dikhawatirkan muncul dalam kebijakan ini. “Berdasarkan data yang kami miliki, ada banyak keluarga dekat Bupati yang dikabarkan akan menggantikan posisi strategis di OPD. Pertanyaannya, apakah mereka benar-benar mumpuni atau hanya menjadi beban birokrasi?” tambahnya.

Menurutnya, kebijakan efisiensi anggaran melalui digitalisasi merupakan ujian awal komitmen Muchendi terhadap janji kampanyenya. “Kembali lagi pada formasi kebutuhan. Tanpa nepotisme yang kental, tentu tenaga berkompeten layak dipertahankan. Faktor suka atau tidak suka bukanlah penentu, tetapi integritas terhadap pekerjaan yang harus diutamakan,” tandas Salim.

Kunjungan ini menandai awal langkah Bupati terpilih untuk mewujudkan visi dan misinya menuju pemerintahan yang lebih efisien dan transparan.( Doni Pratama)

Baca juga :  Kajari terima enam tersangka kasus korupsi dana hibah