Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2020, 2021 dan 2022 mendapat kategori Pratama dari kemenPPPA terhadap penilaian Kota Layak Anak, dan tahun ini meningkat mendapatkan kategori Madya hal tersebut tidak lepas dari sinergisitas seluruh elemen pendukung baik itu tinggkat kelurahan/desa sampai tingkat kabupaten yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak Batang Hari, tentunya hal ini menjadi suatu capaian yang baik atas kerjasama semua sehingga dapat berkolaborasi mensinergikan seluruh sistem pembangunan berbasis hak anak.
KLA merupakan sistem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak Anak dan perlindungan khusus Anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. Kadhafi menambahkan ada 24 Indikator KLA yang terbagi dalam 5 (lima) kluster dan menjadi poin penilaian dalam evaluasi KLA.
Kurniadi selaku ketua gugus tugas batang hari mengatakan aspek penilaian dimulai dari Kinerja kelembagaan yang dimulai dari Tim Gugus Tugas Kabupaten Batang Hari dan forum Anak Daerah kemudian di tingkat kecamatan oleh forum anak Tingkat Kecamatan sampai ke desa/kelurahan melalui forum Delana dan Kelana dengan menjalankan fungsinya sebagai Pelapor dan Pelopor.
Penetapan peringkat KLA didasarkan pada pencapaian dan komitmen pelaksanaan penyelenggaraan KLA oleh daerah (Kab/Kota/Provinsi) bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat, keterlibatan semua anggota Gugus Tugas KLA dan instansi vertikal dalam mendukung penyelenggaraan KLA, partisipasi dan keterlibatan anak dalam program dan kegiatan KLA, serta kecepatan dan ketepatan penanganan kasus yang terjadi di daerah. Tujuannya, untuk meningkatkan pembangunan yang peduli anak serta mewujudkan Indonesia Layak Anak atau IDOLA melalui pelibatan seluruh pihak mulai dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, media massa dan dunia usaha. Tutup Ketua Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak Kabupaten Batang Hari A.Kurniadi,SE,ME.

Leave a Reply