Selayang.id, Jambi- hujan deras yang mengguyur kota Jambi membuat kawasan di sekitar pembangunan proyek Jambi Bisnis Center Tergenang Banjir. Bahkan warga mengklaim banjir terjadi sejak dibangunnya proyek pemerintah Jambi Bisnis Center. Keluhan warga Kota Jambi terhadap banjir ini langsung direspon cepat oleh anggota DPRD Provinsi Jambi dapil Kota Jambi kemas Al Farabi. Menurut kemas Al Farabi pihak investor Jambi Bisnis Center yakni PT Putra Kurnia Properti harus bertanggung jawab dan memberikan solusi agar persoalan banjir di sekitar proyek jbc tersebut tidak semakin terdampak bagi warga. Apalagi proyek pembangunan jbc ini berkelanjutan.
” saat ini masih pembangunan mall 5 lantai yang direncanakan selesai pada pertengahan tahun depan, belum lagi di lahan 7,4 hektar ini juga akan dibangun 229 ruko,hotel,ballroom dan lainnya” Ungkap Kemas Al Farabi jum’at (11/11/22)
Al farabi mengatakan jika dari sekarang tidak diantisipasi, proyek JBC yg bernilai investasi 1,2 trilyun akan menimbulkan banjir yg lebih luas dan merugikan warga sekitar.untuk itu perlu solusi penanganan yang tepat mengatasi persoalan proyek JBC seperti perencanaan kapasitas saluran drainase dan box cluvert dengan analisis debit yang sesuai dengan kondisi.
logikanya menurut putra pendiri fakultas kedokteran UNJA ini, pembangunan proyek mencapai puluhan ribu meter persegi tentunya lahan kosong yang sebelumnya meresapkan air secara alami akan menyebabkan permukaan tanah tertutup oleh beton dan aspal.
Kemas Menambahkan dilihat secara geografis posisi Kota Jambi sebagai ibukota provinsi Jambi yang sangat strategis dari segitiga emas yakni indonesia,malaysia dan singapura IMS-GT. dengan koordinasi kebijakan investasi strategis sangat berpeluang menjadi daerah pendukung utama dalam kerjasama ekonomi regional, untuk itu semua aspek pendukung harus dilakukan pembenahan seperti desain penanggulangan banjir, konektivitas dan infrastruktur dasar maka peluang pertumbuhan ekonomi makro dapat menarik investasi swasta dalam dan luar negeri.
Selain itu mengenai rencana hibah dari pemerintah Jepang tahun 2023 mendatang sebesar 200 Milyar harus dapat menyelesaikan kawasan terdampak banjir akibat hujan deras yang semakin parah sejak 5 tahun terakhir.(Red)
Discussion about this post