Perdebatan, komplik juga pertengkaran pecah, Sang ayah terpaksa harus pergi kembali karena kerasnya penolakan dari putra sulung. Deraian air mata dari ibu dan adik perempuannya, tak membuat dia melunak.
Adik perempuannya tetap tak menerima penolakan itu, karena ibu mereka telah memaafkan Ayah. Lantas pergilah adik perempuan menyusul kepergian ayah, bukan ayah yang didapati tetapi hanyalah pakaian dan kopiah lusuh dibawah sebuah jembatan.
Ratapan tangis pada akhirnya juga menghanyutkan putra sulung dalam penyesalan, sang ayah yang selama ini ditunggu pada akhirnya benar-benar meninggalkan mereka dan tak akan pernah kembali lagi.
Kepiawaian para aktor yaitu: Diky Andrea, Putri Silvia Anisa, Bilqis Shyanadi, Neni Wulansari dan Muhammad Mun’im, dalam memainkan peran pada cerita tak terlepas dari sentuhan tangan dingin, sutradara yang merupakan salah satu aktor pentolan di Teater AiR Jambi.
Tampak beberapa penonton yang didominasi oleh mahasiswa/i Universitas Batanghari terkesima, bahkan dosen yang hadir pun turut mengusap air mata diujung pergelaran.
Hendry Nursal, Alumni PS-PBSI FKIP Universitas Batanghari yang telah menyelesaikan masa studinya tahun 2008, mengapresiasi atas pergelaran ini dan mengharapkan kedepan terus secara intens menghadirkan pergelaran.
“Mereka sudah berupaya menghadirkan yang terbaik, pergelaran Ayahku pulang, menunjukan ada potensi besar yang diharapkan terus terlaksana, mereka berhasil tampil mengesankan dihadapan penonton. Semoga tidak hanya sekali ini saja,” Tutur Hendry, merupakan salah satu penggiat yang tergabung di Teater Tonggak.
Kepada para pemeran dan seluruh tim produksi yang terlibat seusai pergelaran kedua, Hendry yang notabene juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Jambi saat ini, meminta jangan membandingkan namun kuncinya terus belajar dan mengasah kemampuan berakting.
“Saya apresiasi dan bangga atas pergelaran ini karena bicara terbaik tentunya akan banyak yang lebih baik. Untuk Sutradara, pemeran dan seluruh yang terlibat, kalian sudah melakukan yang terbaik, kuncinya kompak dan teruslah belajar, teruslah mengasah kemampuan akting,” Tandas Hendry.
Disamping itu, sang penggerak pergelaran ini Dra Erlina Zahar M.Pd, berterima kasih atas apresiasi yang disampaikan Hendry “Terima kasih, atas perhatian yang diberikan dan kritik saran membangun tentunya sangat berharga bagi adik-adik. Mereka semua baru belajar, mereka butuh evaluasi, sehingga kedepan bisa menghadirkan pergelaran lebih baik lagi,” Ungkapnya. (*/Red)

Leave a Reply