Lebih lanjut, Al Haris menuturkan, seni bela diri pencak silat merupakan seni bela diri tradisional warisan nenek moyang yang mengedepankan seni keindahan dalam setiap gerakan atau jurusnya. Dunia melalui UNESCO telah mengakui pencak silat sebagai warisan budaya Nusantara. Untuk melestarikan warisan budaya tersebut perlu upaya bersama sebagai anak bangsa dalam menjaga kelestarian olahraga pencak silat sebagai bagian budaya Indonesia, dengan terus memperkenalkan olahraga pencak silat kepada masyarakat, dan mengadakan perlombaan sehingga rasa memiliki masyarakat kepada seni bela diri ini semakin meningkat.
“Saya berharap, dalam kejuaraan nasional ini, selain menjadi ajang silahturahmi dan mempererat jalinan persaudaraan antar kontingen atau perguruan setiap Provinsi di Indonesia, namun juga sebagai wadah pengembangan pencak silat bagi generasi penerus, serta sebagai ajang meningkatkan kualitas sehingga dapat menjaring bibit-bibit muda berbakat yang nantinya akan difasilitasi, dibina, dan dikembangkan sehingga dapat menjadi perwakilan di event Internasional mendatang,” tutup Al Haris.
Ketua Pengurus Daerah HIMSSI GP Jambi Alion Maysen melaporkan Kejuaran Nasional ini diikuti oleh 700 orang atlet dan 250 orang official dan dihadiri oleh Provinsi di Indonesia terutama 15 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatra Selatan dan 11 Kabupaten Kota Provinsi Jambi.(nan)

Leave a Reply