“Sahabat pelangi itu NGO yang ada sejak 2006. Awalnya pendampingan terhadap masyarakat marginal yang berurusan dengan masalah kesehatan, hukum. Khususnya kaum perempuan,” jelas dia.
Yayasan sahabat pelangi itu, kata dia, 14 tahun bergerak di bidang pendampingan dan pengendalian HIV/AIDS di Kabupaten OKI, bekerja sama dengan The Global Fund. Lebih ke pendampingan anak-anak penderita HIV/AIDS.
“Di bidang pendidikan dan pemberdayaan, sahabat pelangi juga bergerak sejak 2016 dengan mendirikan LPK dan LKP atau lembaga pelatihan kursus, peserta diambil dari anak perempuan usia sekolah yang tidak sekolah maupun ibu rumah tangga yang butuh keterampilan,” tutur dia.
Pelaksanaan pelatihan kadang bekerja sama dengan IWAPI OKI dan CSR perusahaan. Jelas dia lagi, 4 tahun terakhir bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional Ditjen Vokasi, dimana semua pelatihan gratis.
“Bahkan yang terbaru, sahabat pelangi bekerja sama dengan PT Sansan Saudaratex Semarang untuk penempatan tenaga kerja. Anak-anak didikan LKP Sahabat Pelangi akan diterima kerja di PT Sansan tanpa tes lagi,” ungkap dia.
Untuk 2024, sambung dia, sahabat pelangi mendapat kuota 300 orang.
“Saya atas nama sahabat pelangi mengajak kaum perempuan, khususnya remaja putri untuk bisa mandiri dan mempertinggi skill supaya bisa menghasilkan pendapatan sendiri untuk bantu memperbaiki ekonomi keluarga, salah satunya dengan kursus. Kursus yang ada saat ini menjahit, membatik, menjumput atau membuat jumputan. Dan semuanya gratis, kecuali bagi peserta mandiri murni,” pungkas dia

Leave a Reply